Spin Off Artinya

Spin Off Artinya

Meningkatkan Akses ke Pasar Modal

Alasan perusahaan melakukan spin off untuk meningkatkan aksesnya ke pasar modal. Dengan memisahkan unit bisnis yang spesifik menjadi entitas yang terpisah, perusahaan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan menarik minat investor terhadap bisnis yang dipisahkan sehingga nantinya akan ada pendanaan eksternal untuk pertumbuhan dan ekspansi bisnis.

Penyelenggaraan RUPS

Berhubungan dengan adanya keputusan disepakatinya spin off, maka RUPS pun harus dihadiri minimal tiga perempat dari seluruh pemilik saham yang memiliki hak suara sah.

Bila tidak mampu dipenuhi, maka pengambilan keputusan nantinya harus dilakukan secara voting.

Bila dengan cara voting pun masih belum bisa mencapai kesepakatan, maka kegiatan spin off pun tidak bisa dilakukan.

Bila telah disetujui oleh sebagian besar atau semua pemilik saham, maka proses spin off bisa langsung dijalankan.

Perusahaan baru yang dibentuk dengan status PT (Perseroan Terbatas) pun bisa resmi didirikan bersamaan dengan pemindahan sebagian aktiva dan juga pasiva dari perusahaan induk.

Pengaturan hukum dan regulasi

Pemisahan entitas bisnis memerlukan pemenuhan persyaratan hukum dan regulasi yang ketat.

Proses ini melibatkan persetujuan dari otoritas pengawas, pendaftaran perusahaan baru, pemisahan kontrak dan lisensi, serta pengaturan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Pelanggaran atau kelalaian dalam memenuhi persyaratan ini dapat menyebabkan masalah hukum dan operasional di kemudian hari.

Integrasi pasokan dan rantai nilai

Pemisahan unit bisnis juga memerlukan pemisahan atau restrukturisasi pasokan dan rantai nilai yang telah terjalin.

Memastikan pasokan yang lancar dan menjaga hubungan dengan mitra bisnis adalah tantangan yang perlu diatasi agar perusahaan baru dapat beroperasi secara efektif.

Baca juga: 7 KPI yang Harus Ada di Restoran Anda

Perbedaan Spin Off dan Split Off

Terdapat dua jenis pemisahan perusahaan, yaitu spin off (pemisahan secara tidak murni) dan split off (pemisahan secara murni).

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa spin off adalah proses suatu perusahaan memisahkan atau membagi unit bisnisnya menjadi perusahaan yang mandiri. Dalam spin off, perusahaan baru tersebut terpisah secara hukum dan memiliki manajemen dan kepemilikan yang independen dari perusahaan asal.

Split off adalah proses suatu sebuah perusahaan memisahkan atau membagi unit bisnis tertentu menjadi entitas yang terpisah secara hukum. Dalam split off, entitas baru tersebut menjadi perusahaan yang mandiri dan memiliki kepemilikan dan manajemen yang terpisah dari perusahaan asal. Split off umumnya dilakukan untuk fokus pada bisnis inti yang lebih menguntungkan atau untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan memisahkan bisnis yang berbeda ke dalam perusahaan yang terpisah.

Bisa dilihat dari pengertian di atas bahwa perbedaan utama antara spin off dan split off terletak pada konsekuensi hukum dan kelangsungan perusahaan induk setelah pemisahan. Pada split off, perusahaan yang memisahkan diri akan berakhir atau dibubarkan, sedangkan pada spin off, perusahaan induk tetap bertahan dan beroperasi dengan fokus yang lebih jelas setelah pemisahan.

Contohnya seperti berikut, PT XYZ memisahkan divisi bisnisnya dan mendirikan PT CDA, yang menerima alokasi sebagian aset dari perusahaan induk. Secara hukum, aset dan saham PT BCG tetap menjadi bagian dari PT XYZ sehingga perusahaan tersebut tetap berada dalam ekosistem bisnis yang sama.

Selain itu, split off dilakukan untuk memecah perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, PT AAA memiliki sejumlah aset dan kemudian mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT ABX dan PT KLX.

Kedua perusahaan baru tersebut menerima aset dari PT AAA untuk digunakan dalam operasional bisnis mereka. Dengan demikian, PT AAA tidak lagi memiliki aset atas PT ABX dan KLX dan kedua perusahaan baru ini juga berdiri sendiri dan tidak memiliki keterkaitan satu sama lain.

Tujuan Spin Off di Perusahaan

Bagi perusahaan induk, spin out bertujuan untuk mengurangi biaya agensi dan menciptakan perlindungan pajak atau untuk memasuki industri baru.

Selain itu, pemisahan ini juga bertujuan untuk mengkonsolidasikan atau merampingkan alur kerjanya dengan melepaskan divisi yang kurang produktif untuk membentuk perusahaan baru yang mandiri.

Sedangkan bagi perusahaan baru diharapkan lebih menguntungkan dan bernilai lebih jika berdiri sendiri daripada sebagai bagian dari entitas bisnis yang lebih besar dengan dilakukannya spin out.

Untuk rinciannya, bisa Anda simak pada poin-poin berikut:

Manajemen yang Lebih Baik

Eksekutif perusahaan mungkin cocok untuk mengawasi sebagian besar lini bisnisnya, namun dibalik itu mungkin ada unit yang tidak sesuai dengan keahlian mereka.

Dalam contoh lain, unit tertentu mungkin membutuhkan lebih banyak perhatian dari manajemen puncak agar kinerjanya lebih optimal.

Dalam kedua kasus tersebut, melepaskan unit dan menempatkannya di bawah manajemen baru dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik di perusahaan yang berubah menjadi independen.

Sementara itu, manajer perusahaan induk juga dapat lebih fokus mereka pada unit yang mereka kuasai.

Apa bedanya dari split off?

Selain spin off, dikenal juga istilah split off dalam dunia bisnis. Meskipun istilahnya mirip, arti dari kedua istilah tersebut sangat berbeda. Jika pada spin off anak perusahaan memisahkan diri dari perusahaan induk, maka pada split off perusahaan induk bubar dan menjadi dua perusahaan baru yang berbeda. Agar lebih mudah, mari masuk ke contoh.

Anggap saja ada sebuah perusahaan PT ABC yang bergerak di bidang fashion dengan aset Rp100 miliar. Ternyata, sektor sepatu mereka sangat digemari. Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk melakukan spin off sehingga muncul perusahaan baru bernama PT DEF di bidang sepatu dan membagi aset mereka jadi dua. Dengan begitu, PT ABC akan tetap berjalan dengan aset Rp50 miliar, sedangkan PT DEF juga berjalan dengan aset Rp50 miliar.

Nah, kalau pada kasus split off, anggaplah begini: PT ABC ternyata memilih untuk melakukan split off. Akhirnya, muncullah dua perusahaan berbeda, sebut saja PT GHI dan PT JKL. Karena telah dilakukan split off, maka PT ABC statusnya dianggap bubar. Sementara itu, asetnya sendiri seluruhnya dibagikan antara PT GHI dan PT JKL.

Bagaimana, sudah paham mengenai apa itu spin off dan kenapa perusahaan melakukan strategi tersebut? Intinya, spin off adalah solusi bagi perusahaan besar agar mereka bisa lebih fokus beroperasi di bidang bisnis yang tepat. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus dilengkapi dengan pengelolaan keuangan yang tepat pula agar saat spin off terjadi, prosesnya bisa berjalan dengan lancar.

Mengingat banyaknya elemen laporan keuangan yang harus diurus dalam finance suatu bisnis, maka dibutuhkan pengelola keuangan yang berpengalaman dan profesional. Agar lebih mudah, gunakan saja jasa dari FinFloo!

FinFloo adalah penyedia layanan akuntansi yang membuat Anda tidak perlu bingung lagi soal pembukuan perusahaan. Tim FinFloo memiliki anggota yang profesional dan berpengalaman di bidangnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan yang disediakan FinFloo, kunjungi website-nya di sini!

Kolaborasi dan pertumbuhan

Manfaatkan kesempatan kolaborasi dan pertumbuhan yang mungkin muncul setelah pemisahan terjadi.

Jalin kemitraan strategis, explorasi peluang baru, atau pertimbangkan penggabungan dengan perusahaan lain jika sesuai dengan visi dan strategi perusahaan baru.

Baca juga: Manfaat Batch Tracking, Strategi, dan Implementasinya

Alasan Perusahaan Melakukan Spin Off

Perusahaan melakukan spin-off sebagai strategi bisnis yang melibatkan pemisahan atau pemecahan unit bisnis tertentu menjadi entitas terpisah yang mandiri.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk melakukan spin-off: