Google Kenapa Sih Orang Bisa Bersin

Google Kenapa Sih Orang Bisa Bersin

Kirim masukan terkait...

Pusat Bantuan Penelusuran

Bersin merupakan reaksi alami tubuh manusia terhadap rangsangan tertentu. Fenomena ini mungkin terjadi secara tiba-tiba dan terkadang membuat kita penasaran mengapa hal itu bisa terjadi. Berikut ini informasi mengenai penyebab bersin dan prosesnya.

Pada dasarnya, bersin merupakan pelepasan udara tidak sengaja yang membantu tubuh menyingkirkan iritasi di hidung dan tenggorokan. Mengutip laman MedExpress Urgent Care AS, karakter bersin bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang lebih keras dan bisa lebih dari sekali. Hal ini tergantung pada jenis alergen, jumlah, kepekaan pada iritasi dan alergen, perbedaan anatomi hidung, hingga kekuatan otot pernapasan masing-masing.

Masih dari sumber yang sama, ada bermacam-macam pemicu orang bersin. Berikut ini beberapa penyebab seseorang bersin:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dikutip dari laman Very Well Health, sinar matahari berlebih juga dapat menjadi penyebab bersin. Hal ini terjadi akibat tubuh yang sensitif terhadap cahaya hingga memicu rangsangan saraf di dalam selaput lendir hidung.

Cara menghadapi orang tua yang suka membanding-bandingkan anak

Nah, ini mungkin jadi hal yang pengen banget kamu tau dari awal membaca artikel ini. Gimana ya caranya menghadapi orang tua yang seperti ini?

Aku rasa gak mudah sih. Aku dulu juga cuma bisa diem aja, gak tau harus gimana. Yaaa menikmati masa-masa aku dibanding-bandingin. Tapi aku sadar, itu gak sehat banget.

Kamu bisa nyoba beberapa hal di bawah ini, biar kamu bisa tetep semangat meskipun terus-terusan dibanding-bandingin.

Tahan dirimu untuk melawan orang tua

Emang sih rasanya nyebelin banget, pas orang tua ngebandingin kita dengan orang lain. Pasti kadang kamu juga udah ngerasa gak tahan, dan pengen banget ngejawab omongan orang tua.

Tapi, sebenarnya akan lebih baik kalau kamu bisa menahan dirimu. Alih-alih kamu ngebuang tenaga buat marah sama orang tua-mu, akan lebih baik kalau kamu mencoba untuk menerima, kalau mungkin di beberapa aspek orang itu memang lebih baik dari kamu.

Kamu juga bisa mengatakannya ke orang tua kalau, memang kamu gak sebaik dia, tapi kamu akan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Jangan lupa untuk meminta dukungan dari orang tua.

Perlu kamu inget, kalau hal terpenting dari sebuah hubungan adalah komunikasi. Jadi, kamu tetep harus berkomunikasi sama orang tua, terkait apa yang kamu rasain pas mereka ngebandingin kamu dengan orang lain. Kalau kamu gak ngomong ke orang tua, mereka pasti gak akan tau kalau kamu gak nyaman dengan perilaku mereka.

Emang gak mudah biasanya buat bikin orang tua paham sama apa yang kita rasain, tapi siapa tau orang tua bisa luluh ketika kita bener-bener tulus ngomong ke mereka.

Nah, Perseners, ada satu hal lagi nih, memang setiap hal itu ada batasnya. Sama seperti kita, seorang anak, yang mungkin udah ngerasa capek banget ngadepin orang tua yang suka ngebanding-bandingin.

Kalau kamu membutuhkan tempat cerita, atau ingin mendapatkan pandangan yang lain terkait hal ini kamu bisa menggunakan layanan  Mentoring dari Satu Persen.

Semoga tulisanku kali ini bisa bermanfaat dan membantu kamu bertumbuh setidaknya Satu Persen setiap harinya. Aku Nida, sampai ketemu di tulisan berikutnya. Thank you!

Lopez, R. Why do parents often compare children?. Retrieved on Dec 23, 2020 from https://steemit.com/edu-venezuela/@guada1/whydoparentsoftencomparechildren-h8vz87jzom

Raj, V. How To Cope With Parents Who Compare?. Retrieved on Dec 23, 2020 from http://yourdost.com/blog/2017/05/how-to-cope-with-parents-who-compare.html?q=/blog/2017/05/how-to-cope-with-parents-who-compare.html&

23 декабря 2020 г. 1 песня, 3 мин. ℗ 2020 MyMusic Records

Is your network connection unstable or browser outdated?

Tunjukin kemampuanmu!

Ini yang terpenting, jangan sampe karna orang tua sering ngebandingin kamu dengan orang lain, kamu jadi gak semangat dan gak punya motivasi untuk melakukan hal-hal lainnya.

Sayang waktu dan energi yang kamu punya, kalau kamu malah ngerasa gak semangat karna ini.

Waktu dan energi ini akan lebih bermanfaat kalau kamu gunakan untuk membuktikan kamu lebih mampu, atau setidaknya membuktikan kalau kamu mampu di bidang lainnya.

Karna sebenarnya, setiap anak punya kemampuan yang berbeda-beda. Mungkin kamu perlu memberikan bukti kepada orang tua, kalau kamu dan anak lain punya hal yang beda. Kalau kamu belum tahu apa kelebihan dan kekuatanmu, kamu bisa mencoba tes super power check.

Kenapa orang tua membandingkan anaknya dengan orang lain?

Sebenernya, kebiasaan membanding-bandingkan ini adalah insting dasar manusia loh, Perseners!

Aku yakin, kamu juga sering banget kan membandingkan sesuatu, gak harus membandingkan diri dengan orang lain aja. Sesimpel ngebandingin cara makan bubur ayam, diaduk atau gak. Iya gak? Orang-orang ngebandingin dua hal ini sampe berantem.

Sama kayak orang tua. Kebiasaan orang tua membandingkan anaknya dengan orang lain, juga berasal dari insting dasarnya sebagai manusia.

Membandingkan adalah cara berpikir rasional manusia untuk mengetahui dan membedakan mana yang baik dan yang jahat, suka atau gak, dan hal ini biasanya terjadi tanpa kita sadari.

Jadi udah kayak hal biasa aja sih, kalau ngeliat dua hal yang sama atau mirip, kita langsung nyari bedanya dan ngebandingin mana nih yang lebih baik atau lebih bagus.

Terus, apa ya tujuannya orang tua membandingkan anaknya dengan orang lain?

Oke, selain sebagai insting dasar manusia, biasanya orang tua juga punya tujuan ngebandingin kamu dengan orang lain.

Salah satunya adalah biar kamu punya “contoh” yang bisa kamu tiru, terus bikin kamu berubah jadi lebih baik.

“Tuh, coba liat si A. Tiap hari dia belajar, gak perlu disuruh sama mamanya. Coba kamu kayak dia”

“Kamu main terus sih, liat tuh anak bu RT, nilainya bagus-bagus karna dia gak pernah main keluar”

Sering denger kan, Perseners?

Iya, jadi emang tujuan orang tua tuh sebenernya ngasih “contoh” ke anaknya melalui orang-orang sekitarnya.

Tapi, kalau kamu ngerasanya gimana?

Pas orang tua ngebandingin kamu dengan anak tetangga, misalnya. Kamu ngerasa jadi pengen ngecontoh anak itu gak sih? Atau malah kamu jadi gak nyaman dengan cara orang tuamu ini?

Iya, kalau berdasarkan ceritaku di atas. Jujur aku sama sekali gak pengen nyontoh sepupuku sih.

Aku malah ngerasa gak nyaman. Gak nyaman sama guru di kelas yang akhirnya nyuruh aku duduk bareng sepupuku, terus gak nyaman juga pas ketemu keluarga besar. Pasti deh dibahas.

Meskipun membanding-bandingkan ini adalah sesuatu yang normal, tapi dampak yang dirasakan oleh anak ternyata gak baik loh, Perseners.

Jarang sekali, ada anak yang jadi terpacu atau termotivasi setelah orang tuanya ngasih “contoh” dengan membandingkan anaknya sama orang lain.

Biasanya yang dirasain sama anak tuh malah jadi gak percaya sama kemampuannya, ngerasa cemburu atau iri dengan orang lain, sampe ngebuat hubungan anak dan orang tua jadi gak sehat.

Jadi aku harap, pas kita jadi orang tua nanti, kita bisa mengontrol kebiasaan membanding-bandingkan ini ya, Perseners!

Baca juga: Membandingkan Diri: Perilaku Toxic yang Perlu Dihentikan

Fungsi Bersin bagi Tubuh

Mengutip laman The Grand Health Care, bersin merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang membantu membersihkan hidung dari bakteri dan virus. Ketika ada benda masuk ke dalam hidung atau kamu merasakan rangsangan yang memicu respons "pusat bersin" di otak, sinyal cepat dikirimkan untuk menutup tenggorokan, mata, dan mulut.

Setelah itu, otot dada berkontraksi kuat, terutama pada otot tenggorokan, sehingga udara bersama dengan air liur dan lendir terdorong keluar dari mulut dan hidung.

Selain itu, bersin juga bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan. Hal ini terjadi terutama saat bersin disertai dengan pilek.

Demikian penjelasan mengenai bersin dan penyebabnya. Semoga bermanfaat, Dab!

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Hai, Perseners! Kenalin aku Nida, associate writer Satu Persen.

Gak terasa tahun 2020, udah hampir habis, nih! Gimana kabarmu di penghujung tahun ini? Meskipun tahun ini terasa berat, aku harap kita bisa menutup tahun 2020 dengan bahagia ya!

Oh iya, kalau ngeliat judul ini, aku pengen tau dong. Kamu pernah ngalamin gak? Orang tua ngebandingin kamu sama temenmu, atau anak temen orang tuamu?

Lagi-lagi, judul ini relate sama apa yang pernah aku rasain. Aku jadi inget ceritaku jaman sekolah dulu. Pas SMP aku satu sekolah sama sepupuku. Kelas 1 dan kelas 2, kami gak sekelas. Tapi, di kelas 3 kami sekelas. Dari awal tau sekelas, aku udah gak seneng sih. Soalnya aku tau, dia pinter dan aku pas-pasan, hahaha.

Ternyata bener, di tengah-tengah semester pertama, ada pembagian rapor di sekolah. Aku termasuk siswa yang orang tuanya dipanggil karna hasilnya gak memuaskan, kalau gak salah ada 3 mata pelajaran yang remedial.

Dan kalian tau? Sepupuku ranking 1 di kelas. Yang bikin kesel adalah guru-guru juga tau kalau kami sepupu-an.

Huwaaa, aku yakin kalian tau deh selanjutnya gimana. Mulai dari ayah yang dateng ke sekolah, guru-guru yang berkali-kali ngomongin bedanya aku dan sepupu, sampe ke acara keluarga tetep aja aku dibanding-bandingin. Yaaa, rasanya bete banget sih.

Kalian pernah ngerasain juga gak?

Nah, tulisanku kali ini, aku pengen ngebahas, kenapa sih orang tua suka banget ngebanding-bandingin anaknya? Terus gimana ya caranya kita ngadepin orang tua yang hobi ngebandingin anaknya?

Setiap perilaku pasti ada alasannya. Begitu pula dengan orang tua yang hobi banget ngebandingin anaknya dengan orang lain. Mungkin kita perlu tau dulu nih, sebenernya apa sih alasan orang tua ngebandingin kita dengan orang lain? Tujuannya apa?

Proses Bersin di dalam Tubuh

Mengutip laman Healthline, ketika terjadi stimulus, sistem saraf otonom akan merespons dengan mengirim sinyal ke otak untuk memicu refleks bersin. Ini mengarah pada kontraksi tiba-tiba otot-otot pernapasan, termasuk diafragma dan otot-otot dada, yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam paru-paru dan ekspulsi udara dari hidung dan mulut.

Ketika lapisan tipis di dalam hidung terpapar benda asing, sinyal listrik dikirimkan ke otak untuk menandakan bahwa hidung perlu membersihkan dirinya sendiri. Otak kemudian memberikan perintah kepada tubuh untuk bersin, dan tubuh merespons dengan menyiapkan diri untuk melakukan kontraksi.

Pada umumnya, mata akan tertutup secara refleks, lidah akan bergeser ke arah langit-langit mulut, dan otot-otot akan menahan proses bersin. Semua ini terjadi dalam waktu singkat, hanya dalam hitungan detik.

Selain itu, bersin juga menghasilkan dorongan kuat yang mengeluarkan air, lendir, dan udara dari hidung dengan cepat. Proses ini membantu mengeluarkan banyak mikroba dari tubuh, tetapi juga bisa menyebarkan penyakit ke orang lain, seperti flu.

Atur target dirimu!

Biasanya, orang tua membanding-bandingkan dirimu karena adanya standar dari lingkungan sekitar. Jadikan standar itu sebagai pilihanmu aja, jangan sampai standar dari orang lain mempengaruhi target dirimu sendiri. Karna kamu akan kesulitan untuk memenuhi standar orang lain.

Untuk itu, tetapkan dan aturlah target sesuai dengan kemampuanmu. Cuma kamu yang tau, seberapa jauh kamu mampu untuk mencapai targetmu itu.

Minta dukungan dari orang tua

Mungkin anak tetangga, anak bu RT, atau sepupu kita dapat dukungan full dari orang tuanya. Dukungan secara fasilitas dapat, ditambah dukungan mental.

Kamu bisa ngobrol sama orang tua untuk meminta dukungan dari mereka, khususnya dukungan secara mental. Karna kamu gak cuma butuh “contoh” yang diberikan dengan cara membandingkan kamu dengan orang lain, ya kan?